Monday, November 6, 2017

Lab 47 MikroTik - Penjelasan Bandwidth dan Simple Queue Max Limitation

Assalamu'alaikum

Selamat pagi, salam networking. Berjumpa lagi dengan saya si admin kesepian, saking kesepian kerjaannya ngapdet blog terus xD xD. di material kali ini kita akan memasuki bab baru yaitu permasalahan bandwidht. Bagi teman teman, mungkin ada yang tau apa itu bandwidht, barangkali juga ada yang tidak tau atau bahkan ada juga yang pernah mendengar dan tidak asing dengan kata bandwidht tersebut.

Penjelasan Bandwidht

Mungkin saya akan menjelaskan sedikit apa itu bandwidht menurut pandangan saya. Karena bagi saya ini cukup susah dijelaskan jika dijelaskan secara rinci dengan detail agar kalian bisa mudah memahami makna bandwidht yang sebenernya :v. Dari masa sekolah, sosial, sampai kerja bahkan di lapanganpun penjelasan tentang bandwidht ini selalu berbeda beda. Kali ini kita langsung simpulkan saja, bandwidht itu adalah kecepatan internet. Dasarnya adalah sebuah kecepatan yang digunakan untuk bisa berjelajah di dunia yang kita sebut dunia sosialita tersebut. 

Dari kata kecepatan tersebut, kita tau bahwa bandwidht berada di mana saja. Karena jaringan lokal yang dibangunpun memiliki bandwidht yang bisa di kelola. Sesuai dengan thumbnail atau header artikel kali ini. Pada jaringan saya dari PC ke Mikrotik pun memiliki bandwidht atau kecepatan tersendiri. Ya, walaupun pcnya sudah gigabit (1000Mbps) tapi mikrotiknya masih fast ethernet (100Mbps), sehingga menjadikan port pcnya menjadi ngga terlalu berguna karena kecepatan si mikrotik masih belum mampu menggunakan gigabit. Ada beberapa faktor yang menentukan kecepatan internet
  • Perangkat NIC PC, Leptop ataupun port pada device jaringan.
  • Port Patch Panel 
  • Kabel
  • Crimpingan
Untuk port patch panel, kabel dan crimpingan masih menjadi misteri karena ketiga hal ini pernah saya temui beberapa di lapangan dan hal tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa dipercaya :v.
Kita lanjut, karena jaringan lokal saya belum gigabit, tetapi fast ethernet sesuai yang mampu ditangani routerboard yang saya miliki. Maka jaringan lokal saya hanya bisa menampung bandwidht sebesar 100Mbps saja. Itu artinya, kalaupun semisal saya berlangganan internet secepat 100 Mbps keatas, maksimal internet yang saya dapatkan tetap mentok di 100Mbps saja.

MikroTik Bandwidht Test Tools

Kalian bisa mengecek perangkat atau jaringan lokal kalian setidaknya kalian bisa mengecek jaringan disisi user sampai ke gateway jaringan yang mengelola akses internet masuk keluar. Aplikasi bandwidht tools ini bisa mengecek bandwidht sampai full traffic. Pengecekkan Full traffic ini adalah kondisi dimana pengecekkan dilakukan sesuai kecepatan yang mampu ditangani oleh perangkat jaringan kalian. Itu sudah termasuk device switch, akses point dan device device lainnya yang berada pada jaringan lokal kalian.

Aplikasi MikroTik Bandwidth Test ini bisa kalian dapatkan di link https://mikrotik.com/download. Dan aplikasi ini hanya support terhadap perangkat mikrotik. Lanjut, sesuai dengan kemapuan device routerboard saya yang hanya fast ethernet, kita akan membuktikannya dengan aplikasi ini. Perangkat mikrotik langsung dikoneksikan ke pc saya. Bagi kalian yang perlu topology, gambar header di artikel ini menjadi saksinya :v. 

Di gambar berikut saya test dua metode Rx (download) dan Tx (Upload) secara terpisah. Artinya saya mengetes ini di waktu yang berbeda. Protocol yang saya gunakan adalah TCP. Artinya saya memberikan full traffic point to point antara pc dengan mikrotik saya. Dari hasil test, kita bisa melihat bahwa bandwidht berkisar 90Mbpsan. Dan dapat dipastikan bandwidth tidak dapat melampaui 100Mbps keatas. Kecuali kalau saya upgrade routerboard saya hehe.


Lain halnya jika kita mengetest Rx dan Tx di waktu yang bersamaan. Dalam hal ini kita akan menyebutnya traffic yang tidak balance (seimbang). Dimana traffic yang akan terjadi adalah tarik tarikan bandwidht antara upload dan download. Dan keduanya sedang berjalan diwaktu yang bersamaan, maka tidak ada diantara keduanya yang mencapai 100Mbps. Karena 100Mbps tersebut terbagi menjadi dua koneksi yaitu upload dan download hanya saja tidak balance.

Penggunaan Aplikasi MikroTik Bandwidth Test

Karena kita sudah mulai masuk ke material bandwidth, alangkah baiknya kalian siapkan aplikasinya dan tau cara mengoperasionalkannya. Di aplikasinya, kalian masukan address dari mikrotik yang ingin kalian test bandwidht. Mikrotik ini adalah mikrotik apapun bahkan yang ada ip publiknya pun bisa dilakukan. Untuk protocol ada dua yang bisa kita test antara udp dan tcp. Directionnya bisa dipilih sendiri antara send (upload, Tx) receive (download, Rx) ataupun keduanya (both). Setelah itu masukan akses user dan password mikrotik tersebut.


Cek Bandwidth Internet

Bicara soal cek bandwidth, tentu saja internet pasti ada bandwidthnya. Contoh yang paling biasa kalian lakukan adalah download. Pada tab download atau aplikasi pihak ketiga untuk mendownload pasti akan memunculkan speed (kecepatan) akses internet yang kalian miliki. Selain itu kalian juga bisa cek bandwidht internet kalian di beberapa situs speedtest yang ada di google. seperti contohnya di speedtest.net. 

Untuk memulai lab simple queue mikrotik, terlebih dulu coba kita cek speedtest internet kita. Oiya, untuk lab lab queue ada beberapa yang butuh akses internet ya guys. Hanya buat contoh saja sih sebenernya, buat pengetestan nantinya guys.
 

Topology

Untuk memulai lab queue kita coba mulai dari yang dasar dahulu. Kita mulai dari satu user. Dan karena internet saya alhadulillah lumayan bisa dibilang cepat, kita akan coba melimit internet lumayan besar juga :v. Yap, betul lab kali ini adalah untuk melimit kecepatan si user. Didalam lab ini kita akan menggunakan metode limit terendah. Sehingga user yang terkoneksi akan mengikuti limit terendah yang diberikan oleh router. Ntah itu koneksi lokal peer to peer, ataupun koneksi ke internet. 
 

Konfigurasi Simple Queue

Untuk mengkonfigurasi queue atau bandwidth adalah pada menu queue. Lalu pada tab simple queue tambahkan rule baru. Target yang diberikan adalah user 10.10.10.2. Sesuai dengan topology, kita akan melimit koneksi upload di 5Mb, dan koneksi download di 7Mb. 

Kita juga bisa memberikan rule Dst, rule ini digunakan untuk address tujuan yang ingin dilimit. Contohnya ip server kalian atau bahkan ip ip lainnya. Namun, di lab ini kita akan mencoba melimit semuanya khusus untuk user 10.10.10.2
 

Pengetestan

Untuk pengetestan, kita bisa mencoba speedtest lagi. Maka kecepatan akan berubah dari kecepatan sebelumnya. Ya walaupun tidak sampai di 5Mbps di upload dan 7 Mbps di download. Ingatlah bahwa bandwidht itu susah ditebak :v. tergantung mood si perangkat jaringan mau ngasih bandwidht berapa. Konfigurasi yang kita terapkan hanya untuk memastikan kecepatan user tidak melebihi kecepatan tersebut.
 

Pengetestan yang lebih pasti bisa menggunakan aplikasi bandwidth test yang sudah dijelaskan tadi. Dan pada rule yang kita buat tadi, pada tab traffic kita juga bisa melihat jumlah traffic yang sedang digunakan user. Karena dalam waktu yang sama kita menggunakan aplikasi btest, maka traffic yang terlihat pada router pun juga akan menunjukan hasil yang signifikan.
 

Demikian penjelasan mengenai bandwidth, lumayan panjang uga :v. Gapapa, semoga agan agan networkers bisa paham sama penjelasannya :v. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa letakkan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking. Dan tetap ikuti artikel artikel lainnya, terima kasih. 

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment