Wednesday, June 14, 2017

Lab 42 Mikrotik - Static Routing

Assalamu'alaikum

Selamat sore, selamat beraktifitas dalam menjalankan puasa kita bagi yang menjalankannya. Sore ini mari kita berbincang bincang sedikit tentang pelajaran kita selanjutnya. Mohon maaf karena disini kurang updatenya karena miminnya juga agak sibuk :(. Note : seandainya saya bisa dapet uang tanpa absen ke kantor :').

Lanjut, materi kita kali ini tentang statik routing. Jika dipertemuan sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang statik routing pada perangkat cisco. Kali ini kita akan coba menggunakan perangkat mikrotik untuk menjalankan routingnya. Langsung aja, check this out!!.

Routing Statik

Untuk mengkonfigurasi routing statik, pertama-tama siapkan terlebih dahulu 3 unit router seperti terlihat pada topology dibawah ini. Jika kekurangan modal, kalian bisa menggunakan virtual konfigurasi seperti menggunakan aplikasi gns3. note : disini saya menggunakan metode cli untuk konfigurasinya.

Setup Address

Langkah awal yang harus dilakukan adalah setting addressnya. Settinglah setiap address disetiap router.

[admin@R1] > ip address add address=12.12.12.1/24 interface=ether1
[admin@R2] > ip address add address=12.12.12.2/24 interface=ether1
[admin@R2] > ip address add address=23.23.23.2/24 interface=ether2
[admin@R3] > ip address add address=23.23.23.3/24 interface=ether1

Test Ping 

Setelah setting address, kita coba lakukan pengetestan untuk melakukan ping. Pertama kita coba lakukan ping dari R1 ke R2. 

[admin@R1] > ping 12.12.12.2
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS
12.12.12.2                                 56  64 17ms
12.12.12.2                                 56  64 2ms
12.12.12.2                                 56  64 17ms
12.12.12.2                                 56  64 2ms

    sent=2 received=2 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=9ms max-rtt=17ms
Maka hasilnya bisa karena jelas dari R1 ke R2 terhubung secara langsung (directly connected). Selanjutnya, kita coba test ping dari R1 ke R3.

[admin@R1] > ping 23.23.23.3
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS
                                                        no route to host
                                                        no route to host
    sent=2 received=0 packet-loss=100%
Maka hasilnya no route to host. Disaat seperti ini, konfigurasi routing statik diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mengenali network yang tidak dimiliki R1 dengan cara menambahkan network baru pada tabel routing. 

Konfigurasi Routing Statik

Untuk mengkoneksikan R1 dengan R3 kita perlu menambahkan konfigurasi routing statik. Konfigurasi routing statik adalah sebagai berikut.

[admin@R1] > ip route add dst-address=23.23.23.0/24 gateway=12.12.12.2
Dari konfigurasi diatas, kita tau bahwa dst-address adalah network tujuan yang ingin ditambahkan di R1. Dan gateway adalah jalur untuk mencapai network tujuan tersebut. Karena network tujuan disini adalah network 23.23.23.0/24 (lihat topology), maka jalur gatewaynya (perantara) adalah si R2 yang sebelumnya sudah bisa terkoneksi dengan R1.

Selanjutnya, kita coba test ping lagi dari R1 ke R3.
 
[admin@R1] > ping 23.23.23.3
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS
23.23.23.3                                              timeout
23.23.23.3                                              timeout
23.23.23.3                                              timeout
23.23.23.3                                              timeout
    sent=4 received=0 packet-loss=100%
Maka hasilnya timed out. Kenapa? hal ini dikarenakan tidak adanya feedback dari R3. Karena sebelumnya kita hanya menyetting statik routing di R1 maka network lawan yang hanya kenal si R1 saja. Kita bisa sebut ini, pdkt bertepuk sebelah tangan jiah :v.

lanjut, sekarang kita setting statik routing di R3nya. 

[admin@R3] > ip route add dst-address=12.12.12.0/24 gateway=23.23.23.2

Pengetestan Akhir

Di akhir, kita coba lakukan test ping untuk mengetest konektivitas antara 2 router yang dipisahkan oleh R2. Lakukan ping dari R1 ke R3 dan begitu juga sebaliknya.

[admin@R1] > ping 23.23.23.3
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS
23.23.23.3                                 56  63 3ms
23.23.23.3                                 56  63 2ms
23.23.23.3                                 56  63 2ms
    sent=3 received=3 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=2ms max-rtt=3ms
[admin@R3] > ping 12.12.12.1
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS
12.12.12.1                                 56  63 11ms
12.12.12.1                                 56  63 2ms
12.12.12.1                                 56  63 1ms
12.12.12.1                                 56  63 2ms

Dan hasilnya, kedua router sudah bisa saling berkomunikasi dan sudah bisa beraktifitas seperti router router lainnya. 

Demikian penjelasan singkat mengenai statik routing di mikrotik. Disini saya hanya menggunakan command text karena mengatur routing lebih mudah menggunakan terminal dibanding mode GUInya. Semoga merpermudah anda dalam memahami penjelasan saya. Sekian, salam networking.

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment