Monday, October 24, 2016

Lab 31 MikroTik - WDS (Wireless Distribution System)

Assalamu'alaikum

Masih dihari yang sama, salam networking. Kilas balik ke materi wireless, kali ini kita akan mempelajari materi tentang WDS. Dilihat dari silabus material, sebelumnya materi kita adalah bridge dan sekarang kembali ke wireles, kenapa? Materi WDS ini menggunakan sistem bridge untuk menjalankan aksesnya. Itulah kenapa sebelumnya saya mengatakan kalau materi bridge adalah materi yang bisa dikembangkan ke material lainnya.

WDS (Wireless Distribution System)

Lanjut, kembali ke materi wireless, kali ini kita akan mempelajari wds? Apa sih wds itu? WDS (wireless distrubuted system) adalah suatu metode untuk memperluas jaringan wireless sehingga jangkauan/area dari jaringan wireless itu menjadi lebih luas dari sebelumnya. Walupun begitu WDS membutuhkan lebih dari satu perangkat untuk memperluas jaringannya. 

Topology

Untuk itu atas dasar rasa penasaran anda, marilah kita mulai mengkonfigurasi. Namun pada lab ini, kita hanya menggunkan 2 router dan 2 pc. Dan juga implementasi yang akan kita lakukan adalah menggunakan ethernet yang di mode bridge. 

Namun tetap, saat pembuatan WDS, SSID, Band dan Frekuensi akan menjadi kesatuan yang meluas dan bisa digunakan bersama. Hal ini diakibatkan oleh si station wds yang mendistribusikan kembali wireless yang dimiliki akses point.
 
 

Konfigurasi Ip Address Router

Langsung saja memulai konfigurasinya. Pertama setting ip pada kedua router yang terhubung ke si pc (ether2). Tujuannya agar router dengan pc dapat terhubung.

Konfigurasi Akses Point

Selanjutnya setting Akses pointnya. Disini saya menamai akses point saya “Akses Point”. Akses point inilah yang nantinya akan di distibusikan oleh station wds.  
 

Selanjutnya setting di station. Di station modenya diganti menjadi station wds, dan di koneksikan ke arah si akses point. Klik scan untuk mencari jaringan akses point.
 

Konfigurasi Bridgenya

Dengan begini interface ether2 dan wlan1 sudah terkonfigurasi semuanya. Karena disini saya mengimplementasikannya menggunakan bridge, maka setting bridge dengan port interface ether2 yang dibridgekan ke wlan1 (setting bridge bisa dilihat pada lab sebelumnya).
 

Konfigurasi WDS

Lanjut, agar konfigurasi wds dapat berjalan, kita setting wds mode dynamic (sesuai judul) pada tab wds di tab interface pada menu wireless. Dan karena kita mengimplementasikannya menggunakan bridge, maka setting bridge yang terhubung. Setting wds ini disetting pada kedua router.
 

Jika wds tersebut sudah disetting pada kedua router, maka dengan begini akses point dengan SSID “akses point” sudah di distribusikan oleh si station wds. Dan jaringan dengan SSID “akses point” sudah meluas dan siap digunakan oleh pc terdekat dengan lingkup jaringan akses point yang meluas tersebut. Tidak percaya? Ini buktinya. Pada interface wlan1 dan pada bridge port sudah muncul interface wds1 yang tersetting secara dynamic. 

Pengecekkan 

Yang terkhir, agar pc dapat terhubung satu sama lain, kita setting ip di kedua pc tersebut, gunakanlah ip yang satu network dengan pc lawan. Kenapa satu network? Ingat, bridge hanya mengenal mac address. Jangan persulit dia, jadi gunakanlah ip yang satu network antar pc. 


Dengan begini pc1 dengan pc lainnya sudah dapat terhubung. Buktinya? Saat kita hendak mengirim pesan ping kearah pc atau router lawan, maka akan ada tanggapan dari pc atau router lawan tersebut. 

 
Sekian penjelasan mengenai WDS, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Semoga bertemu di postingan berikutnya, salam admin, salam networking. Saya undur diri, saran dan pertanyaan bisa letakaan di kolom komentar. 

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment