Monday, January 25, 2016

Lab 24 Cisco - Dynamic Routing - OSPF

Assalamu'alaikum 

Selamat sore, salam networking. Selamat datang kembali di sini, belajar bersama, saling berbagi. Di materi cisco ini, kita akan melanjutkan konfigurasi routing yang akan kita lakukan. Masih pada materi dynamic routing, hanya saja kita akan menggunakan protocol routing yang lain. Yaitu OSPF. Apa itu OSPF? Apa kelebihannya? dan bagaimana cara mengkonfigurasinya? Berikut materialnya.

Knowing OSPF

Sama seperti EIGRP, OSPF adalah suatu routing protocol yang bekerja secara dynamic. OSPF merupakan link-state protocol (tau kondisi dari jalur network tidak mementingkan loncatan terdekat) sehingga memperkecil kesalahan dalam melakukan routing. Algortima yang digunakannya adalah Djikstra atau algoritma shortest path first (SPF).

Algoritma ini memiliki fungsi memperbaiki informasi database dan informasi topology. OSPF sendiri memiliki fitur-fitur antara lain.
  • Terbagi menjadi area-area
  • Meminimalkan routing update traffic
  • Memudahkan scalability (mudah dikembangkan struktur topologynya)
  • Mendukung VLSM dan CIDR
  • Tiada batas untuk loncatan terdekat
  • Open Standart (Dibuka untuk umum/bisa digunakan oleh siapa saja)

Topology

Penasaran bukan bagaiman cara mengkonfigurasinya? Masih menggunakan topology pada lab sebelumnya, berikut topologynya.
 

Setting Address

Langsung saja kita konfigurasikan. Pertama kita setting ip di setiap interface yang tertera pada topology diatas.

Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router1(config)#hostname Medan
Medan(config)#int s2/0
Medan(config-if)#ip addr 12.12.12.1  255.255.255.0
Medan(config-if)#no sh
Router2#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router2(config)#hostname Jakarta
Jakarta(config)#int s2/0
Jakarta(config-if)#ip addr 12.12.12.2  255.255.255.0
Jakarta(config-if)#no sh
Jakarta(config)#int fa0/0
Jakarta(config-if)#ip addr 23.23.23.2  255.255.255.0
Router3#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router3(config)#hostname Bali
Bali(config)#int fa0/0
Bali(config-if)#ip addr 23.23.23.3  255.255.255.0
Bali(config-if)#no sh

Setting Loopback

Setelah itu buat loopback di setiap router. Fungsinya masih ingat bukan?? *Penjelasan loopback dijelaskan pada lab sebelumnya.

Medan(config)#int lo0
Medan(config-if)#ip addr 1.1.1.1   255.255.255.255
Medan(config-if)#ex
Jakarta(config)#int lo0
Jakarta(config-if)#ip addr 2.2.2.2   255.255.255.255
Jakarta(config-if)#ex
Bali(config)#int lo0
Bali(config-if)#ip addr 3.3.3.3   255.255.255.255
Bali(config-if)#ex

Konfigurasi OSPF

Dan terakhir, masuk ke inti konfigurasinya.. kita mulai setting OSPF-nya. Seperti biasa, di konfigurasi ini semua network yang terdapat pada router yang kita konfigurasi harus di advertise (di perkenalkan). Tujuannya, agar network yang di advertise tersebut bisa dikenal router sebelahnya dan
 
Medan(config)#router ospf 10
Medan(config-router)#net 12.12.12.0  0.0.0.255  area 0
Medan(config-router)#net 1.1.1.1  0.0.0.0  area 0
Medan(config-router)#
Jakarta(config)#router ospf 10
Jakarta(config-router)#net 12.12.12.0   0.0.0.255 area 0
Jakarta(config-router)#net 23.23.23.0   0.0.0.255 area
Jakarta(config-router)#net 2.2.2.2  0.0.0.0 area 0
Bali(config)#router ospf 10
Bali(config-router)#net 23.23.23.0  0.0.0.255 area 0
Bali(config-router)#net 3.3.3.3   0.0.0.0 area 0
Pada konfigurasi di atas pada saat mengadvertise, disamping ip terdapat address wildcard. Yaitu address yang terbalik dari subnet yang sebenarnya. 255.255.255.0 ketika di balik address wildcardnya pun menjadi 0.0.0.255. Dan juga mengkonfigurasi Ospf harus menambahkan area pada akhir sintaks.

Pengecekkan

Jika semua sudah di konfigurasi, maka pembuatan proses routing telah berhasil dilakukan. Dan kita juga sudah bisa mengeceknya pada tabel routing. 

Medan#sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       1.1.1.1 is directly connected, Loopback0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
O       2.2.2.2 [110/65] via 12.12.12.2, 00:08:23, Serial2/0
     3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
O       3.3.3.3 [110/66] via 12.12.12.2, 00:06:34, Serial2/0
     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial2/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O       23.23.23.0 [110/65] via 12.12.12.2, 00:06:34, Serial2/0
Demikian penjelasan singkat mengenai konfigurasi routing OSPF, semoga anda tercerahkan dan semoga bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa anda masukan dikomentar. Terima kasih sudah berkunjung, datang lain kali.

2 comments:

  1. Gan mau nanya, kok di konfigurasi r(medan) net yang dipake 2.2.2.2, bukannya 1.1.1.1?

    ReplyDelete
  2. Oiya, thanx iqbal itu sebenarnya 1.1.1.1, hanya sekedar salah penulisan saja ;)

    ReplyDelete

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment