Friday, November 20, 2015

Lab 22 Cisco - Statik Routing

Assalamu'alaikum

Selamat malam dan salam networking. Dimalam yang spesial ini, saya ingin kembali berbagi materi cisco selanjutnya. Seperti biasa, karena sudah memasuki materi tentang router, maka materi kali ini akan berkaitan dengan router yaitu routing. Apa itu routing? Apa manfaatnya? dan bagaimana cara mengkonfigurasinya? akan saya jelaskan pada materi ini.

Routing Topologi

Routing adalah suatu metode untuk menghubungkan antar device yang berbeda network. Sedangkan static routing sendiri adalah metode untuk menghubungkan network yang berbeda tersebut secara manual. Dimana kita sebagai administrator bebas menentukan bagaimana router bisa sampai ke network tujuan dengan menggunakan jalur tertentu. Langsung saja kita konfigurasi untuk topology dapat menggunakan topology dibawah ini
 
Untuk mengkonfigurasi routing static kita bisa menggunakan dua struktur config seperti dibawah ini.

router(config)# ip route A.B.C.D (Network Tujuan/host tujuan) A.B.C.D (subnet mask) A.B.C.D (Next Hop/IP Tetangga )
router(config)# ip route A.B.C.D (Network Tujuan/host tujuan) A.B.C.D (subnet mask) s2/0 (Interface ke arah router tetangga )

Setting Address

Untuk mempermudah, kita akan menggunakan teknik konfigurasi ip. Dimana network yang mempertemukan R1 dan R2 adalah 12.12.12.0/24 dan setiap belakang angka ip diakhiri dengan angka identitas si router. Semisal : 
  • R1 : 12.12.12.1/24
  • R2 : 12.12.12.2/24
Langsung saja kalau begitu kita konfigurasi. Ingat gunakan teknik konfigurasi ip agar memudahkan. Dan juga jangan sampai terkecoh dengan kabelnya. Kali ini saya akan menggunakan kabel serial (penghubung R1 dan R2) dan kabel fast ethernet (penghubung R2 dan R3). Pertama kita konfigurasi ip addressnya terlebih dahulu di setiap router.

Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router1(config)#hostname Medan
Medan(config)#int s2/0
Medan(config-if)#ip addr 12.12.12.1  255.255.255.0
Medan(config-if)#no sh
Router2#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router2(config)#hostname Jakarta
Jakarta(config)#int s2/0
Jakarta(config-if)#ip addr 12.12.12.2  255.255.255.0
Jakarta(config-if)#no sh
Jakarta(config)#int fa0/0
Jakarta(config-if)#ip addr 23.23.23.2  255.255.255.0
Jakarta(config-if)#no sh
Router3#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router3(config)#hostname Bali
Bali(config)#int fa0/0
Bali(config-if)#ip addr 23.23.23.3  255.255.255.0
Bali(config-if)#no sh

Konfigurasi Statik Routing

Semua ip pada interface yang terhubung sudah tersetting. Artinya antar router yang satu kabel / satu network sudah bisa saling mengeping satu sama lain. Namun, antar router yang berbeda network tidak bisa saling ping. Karena itulah routing ada. Untuk mengkonfigurasi routing static gunakan perintah dibawah ini. 

Medan#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Medan(config)#ip route 23.23.23.0 255.255.255.0 12.12.12.2
Medan(config)#
Kita sudah menyetting static routingnya. Apa sudah dapat saling terhubung? Jawabannya tidak. Karena ketika saat hendak mengirim data, tidak akan ada reply dari network tujuan. Karena itu kedua router harus saling feedback. Jadi, kita juga harus konfigurasikan static routing pada R3 atau router Bali.

Bali#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Bali(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 23.23.23.2
Bali(config)#

Pengecekkan

Dengan begini cukup sudah semua konfigurasi dan semua router sudah dapat saling berkomunikasi dan berhubungan termasuk sudah bisa saling mengeping. Bahkan pada tabel routing, network tujuan yang telah disetting pada routing static tadi sudah muncul. 

Medan#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial2/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
S       23.23.23.0 [1/0] via 12.12.12.2
Medan#

Demikian penjelasan singkat mengenai routing statik. Semoga anda mengerti dan semoga bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung.

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment